Friday, July 01, 2005

Berita TapSel

01 Jul 05 08:39 WIB
Hasil Pilkada Tapsel Dikawal Ketat
Ongku-Aldinz Raih Suara Terbanyak, Golput Nomor 2

P. Sidimpuan, WASPADA Online
KPUD Kabupaten Tapanuli Selatan, Kamis (30/6) menetapkan sekaligus mengumumkan pasangan calon bupati/wakil bupati periode 2005-2010, Ir Ongku Parmonangan Hasibuan, MM-Ir Aldinz Rapollo Siregar sebagai peraih suara terbanyak dengan 88.513 suara atau 33,37 persen suara dari 265.265 suara sah.

Sedangkan pemilih terdaftar yang tidak ikut mencoblos (golput) mencapai 107.466 suara atau 28,27 persen, belum termasuk yang tidak terdaftar. Penetapan dan pengumuman hasil penghitungan suara dari 28 kecamatan yang berlangsung di aula KPUD Tapsel, Jalan Willem Iskandar Padang Sidimpuan dipimpin Ketua KPUD, Mustar Edi Hutasuhut, SH dihadiri Pj. Bupati Tapsel, Drs Abdul Rahim Siregar, Kapolres Tapsel, AKBP Drs Didid Widjanardi, SH, Dandim 0212/TS Letkol Inf Ibnu Anwar, Kajari P. Sidimpuan, Kamar Sembiring, SH, Sekdakab Tapsel, Ir Leonardy Pane bersama Panwas Pilkada dikawal ketat aparat Polres Tapanuli Selatan, baik di dalam maupun di luar gedung KPUD menyusul adanya isu aksi unjukrasa.

Berdasarkan hasil SK KPU Nomor 36 tahun 2005 tanggal 30 Juni 2005, yang dilampiri dengan berita acara nomor 42/KPU-TS/IV/2005 tentang rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Kab. Tapsel Tahun 2005, pasangan Ongku-Aldinz yang diusung PKS dan PKB tinggal selangkah lagi duduk di kursi orang nomor satu dan dua di Tapsel.

Rival terkuatnya dalam pemilihan KDH pertama di Tapsel yang dilaksanakan secara langsung, yakni pasangan Drs Bachrum Harahap-Tongku Palit Hasibuan, SE yang berada di posisi kedua dengan perbedaan perolehan suara cukup signifikan. Pasangan nomor satu ini hanya meraih 57.691 suara (21,75 persen) atau terpaut 30.822 di bawah Ongku-Aldinz.

Di posisi ketiga ditempati pasangan H Irwan Efendi Ritonga, SH-Khoiruddin Siregar, S.Ag dengan perolehan suara 45.267 (17,06 persen), posisi keempat pasangan Drs Rahudman, MM-H Rahmad Nasution. Sedangkan pasangan H. Sarbaini Harahap, SH-Syarifullah Husni Siregar, SE berada di urutan paling bawah (lima) dengan memperoleh 32.572 suara (12,28 persen).

Hasil Pilkadasung Tapsel ini, jika diukur dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya tergolong sukses dibanding daerah lain. Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) hanya 107.466 (28,27 persen). Sedangkan suara batal hanya mencapai 7.646 (2,8 persen) dari total jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih.

Berita acara penetapan dan pengumuman hasil penghitungan suara pemilihan calon KDH Tapsel dihadiri dan ditandatangani Ketua KPUD Tapsel, Mustar Edi Hutasuhut, SH bersama dua anggota KPUD yakni Amril Hakim Harahap, S.Pd dan Mhd Aman Siregar. Sedangkan dua anggota lainnya, Erwin Syarifuddin Harahap (mantan ketua) dan Fitri Lenniwati, S.Pd tidak menghadiri rapat pleno penetapan tersebut. Begitu juga dengan saksi, hanya dari PKS yang menandatangani berita acara. (c23)

(am)

sumber:
http://www.waspada.co.id/berita/sumut/artikel.php?article_id=63264

Plus 600.000 penganggur

Penganggur Bertambah 600.000 Orang

Jakarta, Kompas, Updated: Sabtu, 02 Juli 2005, 05:17 WIB

Barisan penganggur di Indonesia bertambah panjang. Sejak Agustus 2004 sampai Februari 2005 terdapat tambahan penganggur 600.000 orang.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja yang masih menganggur hingga Februari 2005 mencapai 10,9 juta orang.

Kepala BPS Choiril Maksum di Jakarta, Jumat (1/7), menyebutkan, tambahan pengangguran itu terjadi karena peningkatan angkatan kerja lebih besar daripada kenaikan lapangan kerja. Jumlah angkatan kerja bertambah 1,8 juta orang, yakni dari 104 juta orang pada Agustus 2004 menjadi 105,8 juta orang pada Februari 2005. Peningkatan jumlah penduduk yang bekerja hanya mencapai 1,2 juta orang, yakni dari 93,7 juta orang menjadi 94,9 juta orang.

"Itu merupakan hitungan kasar kami," kata Choiril.

Penambahan pengangguran baru itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama tahun 2005 yang mencapai 6,35 persen (setahunan) tidak diikuti penciptaan lapangan kerja baru, namun lebih terfokus pada industri berbasis modal. Pertumbuhan ekonomi lebih banyak terbangun dengan penambahan investasi dan peningkatan kapasitas produksi di sektor-sektor yang tidak banyak menampung pekerja.

Sasaran ekonomi

Secara terpisah, Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie menyebutkan, pemerintah telah menetapkan sasaran ekonomi untuk lima tahun mendatang, yakni menurunkan tingkat pengangguran penduduk miskin.

Untuk mencapai itu, laju pertumbuhan ekonomi harus mengalami akselerasi, dari 4,5 persen pada tahun 2003 menjadi 7,2 persen pada tahun 2009, kata Aburizal. (KOMPAS/EGI/OIN)

sumber :

http://www.kompas.co.id/utama/news/0507/02/051757.htm