Wednesday, October 11, 2006

Increasing Poverty

Rabu, 11 Oktober 2006

Penduduk Miskin DIY Diperkirakan Naik 6,4 persen


Jogyakarta, Central Java

Akibat gempa bumi (earth quake) 27 Mei, sebagian masyarakat DIY kehilangan rumah, harta benda, dan mata pencaharian. Mengacu pada kondisi tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan terjadi penambahan sedikitnya 6,4 persen penduduk miskin baru pascabencana alam di DIY.

Berdasarkan pendataan oleh pemerintah di tingkat kabupaten/kota, hingga 7 September jumlah rumah tidak layak huni (roboh dan rusak berat) mencapai 177.411 unit. Sementara itu, laporan International Labour Organization (ILO) pascagempa memperkirakan penduduk DIY yang kehilangan mata pencaharian mencapai lebih dari 214.000 orang atau 13,38 persen dari total pekerja di provinsi ini (semester I 2006) sebanyak 1,6 juta orang.

Akibatnya, sebagian dari mereka hingga kini kesulitan mencukupi kebutuhan hidup dasar (sandang, pangan, dan papan) sehingga diprediksi penduduk miskin baru di DIY bertambah 52.128 orang. Kabupaten Bantul yang wilayahnya paling rusak parah terkena gempa juga menduduki peringkat teratas dalam hal pertambahan penduduk miskin. Angka penduduk miskin baru di kabupaten ini diperkirakan mencapai 24.000 jiwa atau 30,7 persen dari total 866.997 jumlah penduduk miskin pascabencana.

Meski warga miskin di Bantul diperkirakan paling banyak jumlahnya, ternyata sebagian dari mereka belum masuk dalam daftar penerima bantuan rekonstruksi rumah. Oleh karena itu, Pemkab Bantul terus melakukan verifikasi rumah tidak layak huni sehingga data penerima bantuan rekonstruksi benar-benar valid dan tepat sasaran. (SUGITO/LITBANG KOMPAS)

https://www.kompas.com/kompas-cetak/0610/11/jogja/29685.htm

0 Comments:

Post a Comment

<< Home